MAKALAH
Tentang
“TIM
dan GRUP ( KELOMPOK )”
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Pada
mata kuliah
Interpersonal
Skill Communication
OLEH :
KURNIA
RAMADHANI
2511.044
Dosen Pembimbing :
ZULWIDA
RAHMAYENI, SE, MM
JURUSAN
TARBIYAH PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN
TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SYECH
M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITINGGI
2013/2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesendirian apapun bentuknya cenderung menghasilkan suatu kelemahan,
ketidak mampuan, keterasingan dan bahkan membawa kehancuran. Setiap individu
pasti memiliki sisi lemah dan sisi kuatnya. Namun kita sering mempersoalkan
kelemahan orang lain dan terlalu sombong
dengan kekuatan diri. Sudah saatnya kita mengubah prilaku demikian.
Pada umumnya masyarakat awam beranggapan bahwa tim
dan kelompok itu sama. Tetapi sebenarnya kedua istilah tersebut berbeda. Kinerja tim lebih unggul daripada kinerja individu bila tugas yang
harus dilakukan menuntut keterampilan, penilaian dan pengalaman yang bervariasi
(Stephen, 2006: 355)”. Banyak perusahaan yang menggunakan tim untuk
meningkatkan kinerja karyawannya. Manajemen telah menemukan bahwa tim lebih
tanggap dan responsif terhadap masalah karena tim memiliki kemampuan untuk
cepat berkumpul, menyebar, fokus, dan membubarkan diri. Tetapi menciptakan tim
yang efektif adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan.
B.
Tujuan
penulisan
1.
Melengkapi
tugas kuliah Interpersonal Skill Communication
2.
Menambah
wawasan bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
tim dan grup
1. Pengertian
tim
Menurut beberapa orang ahli seperti Snow (1992),
Johnson (2000) dan Worley (2001), tim yaitu satu set interaksi interpersonal
yang terstruktur untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Secara umum, tim
adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki 3
(tiga) komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang
dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang-orang dalam sebuah
tim memiliki tujuan yang sama.
2. Pengertian
grup/kelompok
Menurut beberapa orang
ahli, pengertian grup/kelompok sebagai berikut:
a.
Webster, 1973
Kelompok
adalah dua atau lebih benda atau orang membentuk suatu pola atau suatu unit
pola, suatu kesatuan orang-orang atau benda-benda yang membentuk suatu unit
yang terpisah, suatu himpunan, suatu persatuan, suatu kumpulan objek yang
mempunyai hubungan kesamaan, atau sifat-sifat yang sama.
b.
Paul B. Horton
Kelompok
adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan
saling berinteraksi.
c.
McGrath, 1984
Kelompok
adalah suatu kumpulan dua atau lebih orang-orang yang mengalami interaksi dinamis
satu sama lain.
d.
Homans, 1950
Kelompok
adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu
tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak.
e.
Deddy
Mulyono, 2005
Kelompok
adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
f.
Bonner, 1959
Kelompok adalah sejumlah individu yang berinteraksi dengan individu yang lain.
Sedangkan pengertian grup itu secara umum adalah kumpulan
dari 2 orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dimana ada sebuah
organisasi yang menyusun berbagai pekerjaan/kegiatan guna menghasilkan sebuah
pencapaian tujuan. Dalam kelompok diperlukan interaksi bersama dan adanya
karakteristik yang berbeda agar dapat menciptakan suatu keragaman. Serta mampu
memberikan konstribusi dalam mengambil sebuah keputusan atas persetujuan
bersama.
B. Perbedaan
tim dan grup
Kelompok dan
tim dalam dunia masyarakat dianggap sebagai hal yang sama bahkan sulit untuk dibedakan, suatu orang dapat dikatakan
sebagai kelompok apabila antara dua
orang atau lebih saling berinteraksi dengan tidak kolektif serta tidak menghasilkan energi yang positif. Kelompok
dan tim itu adalah 2 hal yang berbeda. Untuk lebih jelas perbedaannya, lihat
tabel perbedaan tim dan kelompok berikut ini:
TIM
|
KELOMPOK
|
Berbagi
peran kepemimpinan
|
Memiliki
pemimpin yang ditunjuk
|
Akuntabilitas
mutual dan individu
|
Akuntabilitas
individual
|
Visi
atau tujuan khusus tim
|
Tujuan
kelompok dan organisasi sama
|
Hasil
kerja kolektif
|
Hasil
kerja individual
|
Pertemuan
mendorong diskusi terbuka
|
Mengadakan
pertemuan efisien
|
Efektifitas
selalu diukur dengan menilai kerja kolektif
|
Efektifitas
secara tidak langsung di ukur oleh pengaruh bisnis
|
Mendiskusikan,
memutuskan, berbagi pekerjaan
|
Mendidkusikan,
memutuskan, mendelegasi pekerjaan untuk individu
|
C. Menjadi
ketua dan anggota dari sebuah tim
1. Menjadi
ketua tim
Menjadi seorang pemimpin di dunia usaha tak lah semudah yang
di bayangkan, bahkan anda bisa dibilang harus benar-benar memperkirakan apa
yang nantinya akan terjadi. Berikut ada beberapa tips menjadi
ketua/pemimpin yang baik yaitu:
a. Bentuklah tim yang berdedikasi
Tim
anda harus berkomitmen pada anda dan perusahaan. Entreprenur yang sukses tidak
hanya hebat dalam menjalin relasi dan berrbisnis, tapi mereka juga harus tau
mempekerjakan orang yang tepat. Sebuah ide bisnis saja tidak cukup. Anda harus
mampu untuk mengidentifikasi dan mencari orang yang sesuai untuk bisa
bersama-sama mengubah konsep bisnis Anda menjadi kesuksesan.
b. Berkomunikasi
Ini
adalah hal yang tidak bisa diremehkan. Walaupun hanya dengan 5-10 staff, akan
sangat sulit untuk mengetahui apa yang terjadi dengan mereka. Dalam usaha untuk
berkomunikasi, seluruh tim harus merasa bahwa mereka penting dalam tim
tersebut, dan membuat mereka merasa memiliki momentum, bahkan dalam keadaan
sulit sekalipun.
c. Jangan berasumsi
Ketika
Anda menjalani bisnis kecil, Anda mungkin berasumsi bahwa tim Anda mengerti
tujuan Anda, serta misi perusahaan Anda, dan mungkin saja mereka memang
memahaminya. Tapi, setiap orang perlu diberitahukan dan diingatkan kemana
perusahaan menuju, dan akan seperti apa nanti perusahaan saat sudah mencapai
tujuan. Akan sangat penting untuk memberikan gambaran tersebut kepada tim Anda.
Luangkanlah waktu untuk benar-benar memahami orang-orang yang membantu Anda
membangun bisnis Anda.
d. Jadilah Otentik
Pemimpin
yang baik menanamkan kepribadian dan kepercayaan mereka kedalam dasar
organisasi. Jika Anda berusaha menjadi diri Anda sendiri, dan berada di antara
orang-orang yang mendukung nilai tersebut, maka bisnis yang Anda jalankan akan
lebih sukses.
e. Mengetahui hambatan Anda
Kebanyakan
entreprenur sangat optimis dan yakin dalam menjalankan bisnis menuju tujuan
mereka. Tapi, seorang pemimpin juga perlu mengetahui dan mengerti batasan dan
hambatan mereka.
f. Bentuklah karakter tim
Penting
untuk menciptakan suatu kesepakatan tentang apa yang harus dicapai tim
tersebut, mengapa hal itu penting dan bagaimana seharusnya tim itu bekerja sama
untuk mencapai hasilnya. Keseluruhan hal itu akan membentuk karakter tim.
g. Percayalah pada tim Anda
Pemimpin
yang baik harus membantu tim nya untuk membangun kepercayaan diri, terutama
saat melalui masa-masa sulit. Seperti kata Napoleon Bonaparte, “pemimpin adalah
pencipta harapan.” Kepercayaan diri itu akan muncul dengan sendirinya, saat
Anda mempercayai tim Anda. Tapi mempercayai tim Anda saja tidaklah cukup. Anda
harus membantu mereka untuk menang.
h. Membagikan ide
Banyak
entreprenur yang terlalu memikirkan dan membanggakan ide mereka sendiri, dan
tidak tahu bagaimana caranya mendistribusikan ide tersebut. Para entreprenur
itu lupa untuk memberikan contoh kepada bawahannya.
i.
Jagalah tim Anda tetap menyatu
Pemimpin
yang baik memberikan timnya tantangan dan membuat timnya bersemangat dengan hal
itu. Bahkan sebuah perusahaan kecil dapat menjatuhkan sebuah perusahaan besar,
hanya dengan memenangkan tim dan kepemimpinn. Kemampuan menyatukan tim tidak
mudah dan tidak dimiliki semua orang. Seorang pemimpin yang baik harus mampu
menyatukan tim dengan mengenal tiap anggota timnya satu-persatu dulu secara
personal.
j.
Tetaplah tenang
Seorang entreprenur harus bisa menghentikan anggota timnya dari reaksi berlebihan terhadap suatu situasi. Mungkin hal ini dinilai tidak begitu penting sekarang, tapi akan penting untuk kedepannya. Sebuah perusahaan harus mempertimbangkan pandangan luar dan pandangan media kepada perusahaan. Brand image yang ditimbulkan dapat sangat terpengaruhi oleh reaksi orang-orang dalam perusahaan Anda dalam menghadapi masa-masa sulit dan goncangan.
Seorang entreprenur harus bisa menghentikan anggota timnya dari reaksi berlebihan terhadap suatu situasi. Mungkin hal ini dinilai tidak begitu penting sekarang, tapi akan penting untuk kedepannya. Sebuah perusahaan harus mempertimbangkan pandangan luar dan pandangan media kepada perusahaan. Brand image yang ditimbulkan dapat sangat terpengaruhi oleh reaksi orang-orang dalam perusahaan Anda dalam menghadapi masa-masa sulit dan goncangan.
2. Menjadi anggota tim yang baik
a.
Pastikan anda ingin bekerja dalam sebuah tim.
Tanyakan pada diri
sendiri, apakah anda benar-benar ingin menjadi anggota sebuah tim. Ada orang
yang lebih suka bekerja bagi dirinya sendiri, ada yang lebih suka menjadi
pemimpin, dan ada yang memilih bekerja dalam suatu tim. Sebelum anda dapat
menjadi seorang anggota tim yang positif, yakinkan bahwa anda benar-benar ingin
bekerja sebagai anggota sebuah tim.
b.
Pilihlah tim yang positif.
Agar anda dapat
berperan secara positif, anda perlu lingkungan yang positif. Bekerjalah dalam
sebuah organisasi yang anda
percayai. Carilah organisasi atau perusahaan yang memiliki catatan prestasi
terbaik dalam inovasi, tanggung jawab sosial dan bidang tertentu yang anda
minati. Carilah perusahaan yang mencanangkan misi yang sama dengan nilai-nilai
yang anda percayai.
c.
Buatlah komitmen positif terhadap pekerjaan anda
Komitmen ini menguatkan
anda meski sedang menghadapi kesulitan. Bila anda percaya dengan misi yang
diemban oleh perusahaan anda, maka berjanjilah untuk melakukan sesuatu yang
terbaik bagi tim kerja anda.
d.
Jelaskan tujuan-tujuan pribadi anda.
Berbicaralah dengan
pimpinan anda, dan sampaikan tujuan-tujuan pribadi anda agar mereka bisa
menyetujui sasaran-sasaran pribadi anda. Buatlah kontrak yang jelas dengan tim
dan pimpinan anda. Pastikan pula anda mendapat dukungan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan ini.
e.
Lakukan pekerjaan yang bermutu tinggi
Anda telah memiliki
dukungan dari pimpinan anda, maka tugas anda kini adalah mewujudkannya dalam
bentuk pekerjaan yang bermutu tinggi. Ini akan mendorong terciptanya suasana
yang menyenangkan dan dapat mengembangkan bakat anda. Dengan melakukan
pekerjaan yang bermutu tinggi, anda memuaskan diri anda sendiri, tim, pimpinan
sekaligus customer anda.
f.
Kembangkan peranan positif dalam tim
Perjelas apa kekuatan
anda agar anda bisa melakukan cara terbaik bagi tim anda. Berbicara pada atasan
anda mengenai tujuan-tujuan anda, lalu wujudkan itu menjadi hasil yang baik.
Memang terkadang anda tidak bisa mengembangkan peran anda dalam tim. Mungkin
ini disebabkan oleh pimpinan anda yang tidak sepenuhnya yakin akan kemampuan
anda, maka bekerjalah di waktu senggang untuk melakukan yang terbaik. Carilah
kesempatan agar anda bisa menggunakan kekuatan anda. Dalam hal ini peran
pemimpin diperlukan untuk mendorong anda agar bisa menunjukkan bakat yang anda
miliki, bukan mendiamkannya.
g.
Doronglah anggota tim lain
Ini menuntut anda untuk
mengembangkan kemampuan hubungan antar manusia di samping ketrampilan teknis.
Sebagai anggota tim, anda dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik bila
mereka mengetahui cara mendukung para kolega anda. Berilah kesempatan bagi
anggota tim untuk memperbaiki diri. Jadilah pembimbing bagi para anggota tim
yunior.
h.
Temukan penyelesaian positif terhadap berbagai masalah
Kembangkan budaya
dimana anggota tim dapat membantu anggota tim lainnya dengan mengusulkan
berbagai kemungkinan pemecahan masalah. Sesungguhnya karyawan lebih mengetahui
pekerjaannya daripada atasannya, maka doronglah anggota tim menyelesaikan
masalahnya sendiri secara positif.
i.
Raihlah tujuan pribadi anda
Tugas pertama anggota
tim adalah mencapai sasaran pribadinya. Perhatikan lintasan anda, bukan
lintasan orang lain. Ini berarti anda harus memiliki tujuan yang jelas, bekerja
keras, dan menyelesaikan pekerjaan anda dengan baik.
j.
Bantulah tim meraih tujuannya
Singsingkan lengan
baju. Ulurkan tangan anda. Pada saat krisis tiba, yang diperlukan dari setiap
anggota tim adalah membantu tim sepenuhnya, menghadapi tantangan dan
menyelesaikan krisis
D. Membangun
sebuah tim yang efektif
Tidak ada satu cara khusus yang dipakai untuk
membangun sebuah tim. Tujuan untuk membangun tim yang bersemangat, memiliki
kedekatan, saling percaya, dan produktif dapat dilakukan dengan banyak cara.
Apapun caranya, hal yang penting diingat adalah tim itu sendiri harus
mengembangkan kemampuan mengidentifikasikan persoalan kerja mereka dan
sekaligus juga memecahkannya. Lima tahap atau langkah yang umumnya dilakukan
dalam membangun sebuah tim yang efektif diuraikan di bawah ini.
1. Membentuk
Struktur Tim
Setiap
tim harus bekerja dengan suatu struktur yang memadai agar berdaya menangani
isu-isu berat dan memecahkan persoalan-persoalan yang rumit. Walau struktur
bisa berbeda antara perusahaan satu dengan lainnya, namun komponen yang umumnya
ada meliputi :
* Tim
Pengarah, yang terdiri atas manajer-manajer tingkat atas, pimpinan serikat
kerja (kalau ada), manajer lini, penyelia, pimpinan tim, dan orang-orang
penting lainnya. Seperti seorang pilot, kelompok tersebut menetapkan
seperangkat tindakan dan berperan sebagai nara sumber dan pemberi umpan balik
atas kegiatan tim
* Perancang
Tim, merupakan tim lintas sektoral yang mencakup anggota-anggota dari semua
jenjang dan fungsi dalam organisasi. Anggotanya terdiri atas para penyelia dan
para manajer.
* Pemimpin,
merupakan unsur penting bagi keberhasilan tim. Pemilihan pemimpin merupakan
faktor penting, mereka harus yang bergaya partisipatif. Pemimpin tipe X kurang
tepat untuk diminta sebagai pemimpin tim.
* Rapat-rapat,
merupakan aktivitas yang terpenting. Agenda ini harus difasilitasi dan
dilakukan relatif sering.
* Proses
konsultasi. Kehadiran pihak ketiga dalam upaya membimbing, mengajar, membantu
menyelesaikan konflik, kadang sangat diperlukan.
2. Mengumpulkan
informasi
Membangun
tim harus dimulai dengan penilaian diri anggota kelompok (self-assesment), untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki oleh setiap anggota. Pengembangan tim dapat ditetapkan berdasarkan
data yang diperoleh dari survai tentang sikap, wawancara dengan anggota tim,
dan pengamatan atas diskusi-diskusi kelompok. Cara-cara tersebut bermanfaat
untuk menilai sejumlah hal, antara lain iklim komunikasi, rasa saling percaya,
motivasi, kemampuan memimpin, pencapaian konsensus, dan nilai kelompok.
3. Membicarakan
Kebutuhan
Informasi
yang diperoleh dalam langkah II harus dirangkum dan diumpan-balikan kepada
anggota tim. Tim harus mendiskusikannya secara terbuka, dan mencoba
menginterpretasikannya. Melalui proses ini akan ditemukan sejumlah kebutuhan ;
kekuatan yang ada harus dicoba dipertahankan dan dikembangkan sedangkan
kelemahan harus segera diatasi. Proses ini bisa berlangsung dalam beberapa kali
pertemuan guna menemukan hal-hal yang memang sangat dibutuhkan. Proses ini
sangat penting dalam upaya untuk menetapkan sendiri tujuan tim. Melalui
pemahaman atas kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tim sudah dalam kondisi
siaga untuk mendiagnosis masalah dan menemukan jalan keluarnya.
4. Merencanakan
sasaran dan menetapkan cara pencapaiannya
Hal
yang paling utama dilakukan oleh tim adalah bekerja pada isu yang oleh anggota
dianggap paling penting. Dengan agenda yang ditetapkan sendiri, tim akan lebih
komit pada proses pelaksanaan dan pengembangannya. Kelompok harus mengembangkan
skedul tentatif dan rencana tindakan guna mencapai tujuan. Konsultan akan
sangat membantu dengan cara memberikan saran-saran tentang teknik atau kegiatan
yang mungkin dilakukan dalam upaya mencapai tujuan. Pengembang organisasi atau
spesialis pelatihan harus mengetahui jenis-jenis latihan, film, modul-modul,
atau studi kasus, guna membantu kelompok agar bisa mengembangkan ketrampilan
yang diperlukan bagi efektivitas kerja tim.
5. Mengembangkan
Ketrampilan
Sebagian
besar proses “pembangunan tim” akan memusatkan kegiatannya pada pengembangan
ketrampilan yang diperlukan untuk menciptakan tim yang berkinerja tinggi.
Seperti halnya para atlit olah raga, setiap anggota tim harus belajar bermain,
bergerak, dan mempraktekan ketrampilan mereka. Beberapa jenis ketrampilan yang
sangat diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah
* Kesadaran
untuk mengembangkan kelompok.
* Klarifikasi
peran
* Pemecahan
masalah
* Konsensus
dalam mengambil keputusan
* Mengatasi
konflik
* Evaluasi
hasil
Contoh
bagan struktur sebuah tim di Perusahaan A. Disini saya berperan sebagai staf bagian
administrasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau
lebih yang berinteraksi dan saling tergantung, yang saling bergabung untuk
mencapai sasaran tertentu. Struktur kelompok merupakan pola interaksi yang
stabil antara anggota kelompok, yang berkaitan dengan bentuk pengelompokan,
bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antara anggota, pembagian tugas dan
sebagainya. Proses terbentuknya kelompok terdiri dari berbagai tahapan/proses.
Antara kelompok dengan tim memiliki perbedaan dimana tim bekerja secara
kolektif dan saling terikat sedangkan kelompok tidak.
Ada beberapa komponen penting untuk menciptakan tim
yang efektif, yaitu rancangan pekerjaan, komposisi tim, sumber dan pengaruh
kontekstual lain yang membuat tim menjadi efektif, serta variabel proses yang
mencerminkan sesuatu yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi efektivitas.
Akhirnya, tim yang efektif memiliki anggota yang setia pada tujuan bersama,
tujuan khusus tim, anggota yang percaya terhadap kemampuan tim, level konflik
yang dapat dikelola, serta tingkat kemalasan sosial yang minim.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa materi yang disampaikan pada makalah ini hanya sebagian kecil
dari materi tim dan kelompok seharusnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
sekali kritik dan saran dari pembaca demi kebaikan hasil makalah ini dan
makalah-makalah selanjutnya.