DO’A
Do’a
adalah jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang dituntut oleh orang-orang yang berpengetahuan
, kendaraan orang-orang shalih, tempat berlindung bagi kaum yang terzalimi dan
tertindas ,melalui do’a nikmat diturunkan dan melaluinya pula murka dihindarkan
.alangkah besar kebutuhan para hamba allah akan do’a, seorang muslim tidak akan
pernah bisa lepas dari kebutuhan akan do’a dalam setiap situasi dan kondisinya
.
Sebagai
manusia yang lemah kita senantiasa dianjurkan untuk memanjatkan do’a kepada
allah, tuhan semesta alam .berdo’a pada hakekatnya meminta atau memohon sesuatu
kepada allah dengan harapan apa yang kita mohon itu dikabulkan.dan allah telah
menjanjikan hal itu melalui firman-Nya.”Berdo’alahkepada-Ku, niscaya akan Ku
perkenankan bagimu”.(QS. Al-Mukmin {40}:60).
Berdasarkan ayat tersebut tak mungkin
Allah tidak mengabulkan do’a seseorang.setiap do’a dari seorang hamba Allah
pasti dikabulkan oleh Allah. Hanya saja diterimanya do’a itu bukan menurut
kehendak kita melainkan kehendak Allah. Karena Allah lebih mengetahui hal-hal
yang akan terjadi jika suatu do’a dikabulkan ataukah tidak.
Jadi
di sini yang berlaku adalah kehendak Allah bukan kehendak manusia.Bila Allah
tidak mengabulkan do’a kita itu bukan berarti menolak.Akan tetapi yang demikian
itu semata-mata adalah demi kebaikan kita sendiri. Sebab seandainya dikabulkan
bisa saja hal itu akan membawa kemudharatan bagi kita.(QS.Al Baqarah {2}:216).
Allah
tidak akan mengingkari janji –Nya. Namun kita juga jangan berprasangka buruk
terhadap Allah bila apa yang dijanjikan-Nya itu belum juga dipenuhi.Sebab
datangnya janji Allah tergantung dari sebab dan syarat yang telah dipilih oleh
Allah demi kebaikan kita juga. Oleh karena itu janganlah kita menjadi ragu
untuk terus berdo’a, hanya karena Allah belum
mengabulkan do’a kita. Jangan kita putus asa dalam berdo’a. Yakinlah
bahwa suatu saat do’a kita pasti terkabul seperti sabda Rasulullah:
“Tidakkah
seorang muslim Berdo’a dengan do’a yang tidak mengandung dosa di dalamya ,tidak
pula do’a yang memutus silaturahmi, melainkan Allah ta’alaakan memberikan satu di antara tiga
hal: mungkin Allah akan merealisasikan do,a tersebut, atau mungkin dengan do’a
tersebut Allah akan menyelamatkannya kelak di akhirat, atau mungkin Allah akan
menghilangkan dari diri orang tersebut kesulitan yang semisal “.(HR.Ahmad,
derajatnya hasan shalih. Lihat fathul baari, 18/55).
Inilah hakikat dari do’a yang perlu kita
pahami. Do’a adalah salah satu bentuk penyerahan diri, tawaqqal seorang hamba
kepada Allah, Dzat yang maha mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya, baik
untuk saat ini, maupun untuk kehidupan hamba-Nya dimasa mendatang, bukan
terwujudnya semua keinginan dari apa yang diinginkan oleh seseorang, karena manusia,
sesungguhnya tidaklah mengetahui dengan pasti apa yang terbaik bagi dirinya
sendiri, jika ia memandang kehidupan dunia ini hanyalah sementara.
0 comments:
Post a Comment