A. Konsep
tentang guru
1.
Pengertian guru menurut beberapa ahli
a.
Nurdin, 2003:7
Guru adalah seorang yang mempunyai
gagasan yang harus diwujudkan untuk kepentingan anak didik, sehingga dapat
menunjang hubungan yang sebaik-baiknya dengan anak didik, mengembangkan dan
menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan, dan keilmuan.
b.
Yamin, 2006:110
Guru adalah seorang pendidik,
pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar menarik,
aman, nyaman dan kondusif di kelas, keberadaannya di tengah-tengah siswa dapat
mencairkan suasana kebekuan, kekakuan, dan kejenuhan belajar yang terasa berat
di terima oleh siswa.
c.
Sanjaya, 2008:21
Guru sebagai sumber belajar, guru
sebagai fasilitator, guru sebagai pengelola, guru sebagai demonstrator, guru
sebagai pembimbing, guru sebagai motivator, dan guru sebagai evaluator.
2.
Pengertian guru secara umum
Guru
merupakan orang pertama di lembaga pendidikan formal (sekolah) bertugas
membimbing, mengajar, dan melatih anak didik mencapai kedewasaan.
yang mencerdaskan manusia, orang
yang memberi bekal pengetahuan, pengalaman, dan menanamkan nilai-nilai, budaya,
dan agama terhadap anak didik dalam rangka mengembangkan potensi anak didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
B. Persyaratan
menjadi guru
Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kelompok yaitu:
1.
Persyaratan
administratif
Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal
kewarganegaraan (warga negara Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun),
berkelakuan baik, megajukan permohonan.
2.
Persyaratan
teknis
Dalam
persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah
pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki
ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar, menguasai cara dan
teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi
dan cita-cita memajukan pendidikan/pengajaran.
3.
Persyaratan
psikis
Yang
berkaitan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa
dalam berpikir dan bertindak, maupun mengendalikan emosi, sabar, ramah dan
sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab,
berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu, guru juga
dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tatapi juga memiliki pandangan
yang mendasar dan filosofis. Guru harus juga mematuhi norma dan nilai yang
berlaku serta memilki semangat membangun. Inilah pentingnya bahwa guru itu
harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi untuk anak didik.
4.
Persyaratan
fisik
Persyaratan
fisik ini antara lain meliputi berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang
mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang
menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan,
termasuk bagaimana cara berpakaian. Sebab, bagaimanapun juga guru akan selalu
dilihat/diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa/anak didiknya.
5.
Persyaratan
mental
Persyartan
mental antara lain meliputi memiliki sikap mental yang baik terhadap profesi
keguruan, mencintai dan mengabdi pada tugas jabatan, bermental pancasila dan
bersikap hidup demokratis.
6.
Persyaratan
moral
Guru
harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang luhur, sanggup berbuat
kebajikan, serta bertingkah laku yang bisa dijadikan suri tauladan bagi
orang-orang dan masyarakat di sekelilingnya.
C. Citra
guru
Djamin (1999) mengemukakan
citra guru mempunyai arti sebagai suatu penilaian yang baik dan terhormat
terhadap keseluruhan penampilan yang merupakan sosok pengembang profesi ideal
dalam lingkup fungsi, peran dan kinerja.
Citra guru ini
tercermin melalui:
1. Keunggulan mengajar,
2.
Memiliki
hubungan yang harmonis dengan peserta didik,
3. Memiliki hubungan yang harmonis pula terhadap
sesama teman seprofesi dan pihak lain baik dalam sikap maupun kemampuan
profesional.
Dari sudut pandang peserta didik, citra guru ideal adalah seseorang
yang senantiasa memberi motivasi belajar yang mempunyai sifat-sifat
keteladanan, penuh kasih sayang, serta mampu mengajar di dalam suasana yang
menyenangkan.
Rendahnya citra guru disebabkan oleh faktor
berikut:
1.
Adanya
pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat menjadi guru asalkan ia
berpengetahuan
2.
Kekurangan
guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang
tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru
3.
Banyak
guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha mengembangkan
profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi guru, penyalahgunaan
profesi untuk kepuasan dan kepentingan pribadinya
0 comments:
Post a Comment