RSS

Contoh RPP


RENCANA PELAKSANAAN   PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran           : TIK
Kelas / Semester        :  X / 1 (SATU)
Waktu                        :  6 x 45 menit
Standar Kompetensi: 2. Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi                                          informasi dan komunikasi
A.   KOMPETENSI DASAR
2.1. Menjelaskan fungsi kerja dan cara kerja jaringan telekomunikasi (wire, wireless, modem dan satelit)
B.   INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
2.2.1. Menggambarkan jaringan komputer
2.2.2  Menunjukan perangkat keras dalam system informasi
2.2.3. Memperagakan fungsi kerja perangkat keras
C.   TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
  1. Siswa dapat menjelaskan maksud dari jaringan komputer
  2. Siswa dapat memberikan contoh beberapa topologi jaringan
  3. Siswa dapat membedakan LAN dan WAN
  4. Siswa dapat menggambarkan topologi bus
  5. Siswa dapat menggambarkan topologi ring
  6. Siswa dapat menggambarkan topologi hirarki
  7. Siswa dapat menggambakan topologi star
  8. Siswa dapat menggambarkan topologi mesh
Pertemuan ke-2
1. Siswa dapat menjelaskan prinsip komunikasi data pada komputer
2. Siswa dapat menunjukan kabel koaksial
3. Siswa dapat menjelaskana bagian dari kabel koaksial
4. Siswa dapat menjelaskan prinsip modulasi gelombang
5. Dari gambar Siswa dapat mempresentasikan pola jaringan pada nir kabel
Pertemuan ke-3
1. Siswa dapat membedakan konektor pada kabel koaksial dan kabel utp
2. Siswa dapat menjelaskan keistimewaan dari kabel serat optik
3. Siswa merancang jaringan untuk keperluan sekolah
Karakter siswa yang diharapkan  : 
  • Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif   : 
  • Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambil resiko, Berorientasi ke masa depan
D.   MATERI PEMBELAJARAN
  • Jaringan computer
  • Topologi jaringan
  • Prinsip komunikasi dan media informasi komunikasi
E.    MODEL PEMBELAJARAN
  • Model pembelajaran langsung
F.    SUMBER BELAJAR
  • Buku pegangan siswa (1) Penerbit Erlangga  Karya Sadiman, S.Pd
  • Seperangkat computer
  • LCD, atau Carta
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
Terstruktur
Mandiri
  • Menjelaskan fungsi kerja dan cara kerja jaringan telekomunikasi (wireline, wireless, modem dan satelit)
  • Melalui gambar, bahan nyata siswa diajak untuk memahami tentang topologi jaringan, kabel, konektor
  • Siswa dapat Konsep jaringan komputer
  • Siswa dapat Menunjukan perangkat keras dalam sistem informasi
  • Siswa dapat Memperagakan fungsi perangkat lunak
    • Menyampaikan kompetensi dasar dan indicator pembelajaran
    • Apersepsi komunikasi dua bank di tempat yang berjauhan
    • Motivasi tentang koneksi telepon seluler
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
Pertemuan pertama (2 jam pelajaran)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
  • Guru menjelaskan konsep jaringan pada komputer
  • Siswa menyimak, mencatat dan menyimpulkan penjelaskan tentang jaringan komputer
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
  • Guru menunjukan gambar tentang jaringan komputer
  • Siswa diminta untuk memahami karakter dari masing-masing topologi jaringan yang disajikan
  • siswa diminta untuk menjelaskan kembali beberapa topologi jaringan yang sudah dipelajari
Pertemuan kedua (2 jam pelajaran)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
  • Guru memberikan contoh nyata atau gambar menegai kabel koaksial, kabel utp, dan konektornya
  • siswa diminta untuk memahami obyek tersebut menggambarnya dalam buku catatan dan memberikan penjelasan pada catatanya.
  • Guru menjelaskan prinsip modulasi gelombang radio
  • Siswa diminta untuk menjelaskan dari gambar yang disajikan tentang teknologi nirkabel dan cara pemancaran gelombangnya
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
  • Guru memberikan gambar tentang serat optik menjelaskan bagian-bagian dan serat optik serta prinsip kerja dari serat optik
  • Guru meminta kepada siswa untuk menggambarkan posisi gedung di sekolah
  • Siswa diminta untuk membuat gambar sistem jaringan untuk sekolah mereka menentukan topologi dan kabel yang digunakan dan memperkiran material yang dibutuhkan, jika tidak selesai di lanjutkan sebagai proyek
Pertemuan ke-3
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
  • Siswa dapat menunjukan perangkat keras (hardware untuk input defice, ootuput defice)
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
  • Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air.);
  • Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab,);
C. Penutup
  • Guru mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan seputar indicator. (nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab.);
  • Siswa diminta untuk membuatan rangkuman dari pembelajaran pada hari ini. (nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab.);
H. PENILAIAN
Untuk menilai ranah pengetahuan siswa dilakukan dengan memberikan soal latihan seperti berikut ini, dengan pemberian skor setiap soal antara 1 – 100
  1. Apa yang dimaksud dengan Jaringan dan sebutkan beberapa contoh jaringan dan penjelasannya !
  2. Apa yang dimakud dengan topologi jaringan dan gambarkan 2 jenis yang paling kamu pahami !
  3. Jelaskan prinsip-prinsip pengiriman dapat pada LAN
  4. Jelaskan jenis-jenis kabel koaksial yang telah dipelajari
  5. Apa yang dimaksud dengan (a) nir kabel    (b) ethernet   (c) serta optik   (d) internet
  6. Apa yang dimaksud dengan (a) RAM  (b) ROM  (c) Input Defice  (d) Output Defice dan berikan masing-masing 2 contoh untuk soal (d) dan (e)
  7. Apa fungsi dari (a) Microprocessor   (b) Motherboard ?
  8. Jelaskan bagian dari keyboard dan fungsinya masing-masing !
  9. Jelaskan masing-masing keunggulan dari perangkat penyimpan data (a) floppy disk (b) Flashdisk  (c) Compact disk (d) Harddisk
  10. Carilah beberapa buku komputer dan jelaskan fungsi-fungsi tombol F1 s/d F12 menurut program dan buku yang kamu temukan !
  11. Jelaskan perbedaan CD, CDR, dan CDRW!
  12. Jelaskan perbedaan antara pinter Dot matrik dengan printer laser-jet !
  • Penilaian Kemampuan Praktek / Kerja Ilmiah meliputi:
    • Rancangan jaringan
Nama : -

No
Bidang Penilaian
Skor
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
1
Kualitas gambar jaringan (kerapian, kelengkapan dan kesuaian dengan kondisi sekolah)




2
Ketepatan pemilihan topologi




3
Ketepatan penentuan materiakl (komputer, konektor, kabel dan jenis material yang dipilih)




4
Isi dan penjelaskan dari proyek yang diberikan




Rata-rata





Kriteria
Sangat baik >= 12 kali     konversi nilai >90
Baik >= 8 kali                konversi nilai 90 – 80
Cukup >= 6 kali             konversi nilai 80 – 70
Kurang < 6 kali               konversi nilai 40 – 60

Mengetahui,
Kepala Sekolah





 Bukittinggi , Juli 2012
Guru mapel TIK






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengelolaan Hubungan Komunikasi Guru dan Siswa

PENGELOLAAN HUBUNGAN 
KOMUNIKASI GURU DAN SISWA

A.           Hakikat komunikasi, guru dan siswa
1.      Komunikasi
Secara terminologis komunikasi itu adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan yang dapat dimengerti oleh kedua pihak. Jika tidak ada bahasa verbal yang dimengerti oleh kedua belah pihak maka dapat juga melalui komunikasi nonverbal. Dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu sehingga membuat lawan bicara mengerti apa yang disampaikan.
2.      Guru
Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas sehingga guru memiliki peran yang sangat vital dan fundamental dalam membimbing, mengarahkan, dan mendidik siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Imam Musbikin peran guru selain mengajar  sangat banyak diantaranya yaitu :
a.       Sebagai korektor
Seorang guru harus bisa membedakan nilai yang baik dan yang buruk.
b.      Sebagai inspirator
Seorang guru harus dapat memberikan ilham yang baik untuk kemajuan anak didik.
c.       Sebagai informator
Seorang guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d.      Sebagai pengelola kelas
Seorang guru harus bisa membuat siswanya betah tinggal di dalam kelas dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya.
e.       Sebagai organisator
Seorang guru harus memiliki kegiatan pengelolaan akademik, menyusun tata tertib sekolah, dan sebagainya.
f.       Sebagai inisiator
Seorang guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pengajaran.
3.      Siswa
Siswa adalah manusia yang perlu diperlakukan apa adanya. Sebagai manusia, siswa memiliki instink, pembawaan, sifat-sifat, dan aspek kejiwaan yang menjadi dasar pengembangannya. Hal tersebut harus dipertimbangkan oleh guru karena sangat menunjang keberhasilan siswa.
            Proses belajar mengajar yang terjadi di kelas merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Komunikasi yang lancar mempunyai andil yang besar dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Guru yang menguasai materi pembelajaran secara tuntas tidak selalu menjadi tolak ukur proses pembelajaran tersebut berhasil. Tetapi  hal sesungguhnya yang sangat berperan adalah bagaimana komunikasi pendidikan tersebut dijalankan, bagaimana proses transfer pengertahuan dan keterampilan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
B.            Hubungan Komunikasi Guru dan Siswa
Dua unsur terpenting dalam proses pembelajaran adalah guru dan siswa. Semua usaha yang diperuntukkan bagi pengelolaan pengajaran selalu diarahkan pada unsur siswa. Sukses atau tidaknya pengajaran tergantung pada guru dalam mempertimbangkan unsur siswa. Dengan pertimbangan itulah siswa perlu dipahami secara lebih mendalam, khususnya hal yang berhubungan dengan kejiwaannya sebagai bagian yang terkait dengan kegiatan belajar.
Hubungan guru dengan siswa di dalam proses pembelajaran merupakan faktor yang sangat menentukan. Dalam hubungan ini, salah-satu caranya adalah adanya contact hours di dalam hubungan guru dan siswa. Contact hours atau jam-jam bertemu antara guru dan siswa, pada hakikatnya merupakan kegiatan di luar jam-jam belajar di muka kelas seperti biasanya. Perlu digarisbawahi kegiatan belajar mengajar tidak hanya melalui presentasi di depan kelas saja tetapi juga dapat melalui contact hours tadi. Dalam saat-saat semacarn itu dapat dikembangkan komunikasi dua arah. Guru dapat menanyai dan mengungkap keadaan siswa dan sebaliknya siswa mengajukan berbagai persoalan-persoalan dan hambatan yang sedang dihadapi. Terjadilah suatu proses interaksi dan komunikasi yang humanistik.
Hal ini jelas akan sangat membantu keberhasilan studi para siswa. Berhasil dalarn arti tidak sekedar tahu atau mendapatkan nilai baik dalam ujian, tetapi akan menyentuh pada soal sikap mental dan tingkah laku atau hal-hal yang intrinsik. Namun demikian harus diakui bahwa kegiatan informal semacam itu belum banyak dikernbangkan. Disamping itu perlu juga diingat adanya hambatan-hambatan tertentu. Misalnya, kadang-kadang masih adanya sikap otoriter dari guru, sikap tertutup dari guru, siswa yang pasif, jumlah siswa yang terlalu besar dan latar belakang guru sendiri maupun para siswanya.
Untuk mengatasi itu sernua perlu dikembangkan sikap demokratis dan terbuka dari para guru. Apabila hal-hal tersebut dapat terpenuhi maka akan terciptalah suatu kornunikasi yang selaras antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
C.              Ciri-ciri Hubungan yang Baik antara Guru dan Siswa
Menurut Thomas Gordan, hubungan guru dan siswa dapat dikatakan baik apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1.        Keterbukaan, sehingga guru maupun siswa saling bersikap jujur dan membuka diri satu sama lain.
2.        Saling menjaga, saling membutuhkan serta  saling berguna bagi pihak lain.
3.        Adanya saling ketergantungan antara satu dengan yang lain.
4.        Kebebasan, yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan mengembangkan keunikannya, kreativitasnya dan kepribadiannya.
5.        Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang tidak terpeuhi.
Hasil dari realisasi hubungan antara guru dan siswa yang ditandai oleh terbentuknya pribadi seutuhnya dengan aspek-aspek kepribadian yang serasi dan seimbang. Apabila kondisi yang diharapkan ini telah tercapai, maka perilaku yang ditunjukan oleh siswa berangsur-angsur  menjadi perilaku yang diterima.
D.              Pengelolaan kelas yang efektif
Kelas merupakan suatu tenpat yang terdiri dari sekelompok orang yang belajar bersama dan mendapatkan pengajaran dari guru, maka di dalamnya terdapat orang-orang yang melakukan kegiatan belajar dengan karakteristik mereka masing-masing yang bebeda satu dengan yang lainnya.
Perbedaan tersebut perlu dipahami guru agar mudah dalam melakukan pengelolaan kelas secara efektif. Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas yang efektif perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1.         Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu yang dilengkapi dengan tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
2.         Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi seluruh anak.
3.         Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku masing-masing individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu dalam hal bagaimana belajar dan memandang dirinya sendiri.
4.         Kelompok-kelompok dalam kelas tersebut akan menyisipkan pengaruhnya kepada anggota lainnya.
5.         Keterampilan mengajar guru sangat mempengaruhi hubungan antara guru dan siswa tersebut di dalam kelas.
Organisasi kelas tidak hanya berfungsi sebagai dasar terciptanya interaksi guru dan siswa, tetapi juga menambah terciptanya efektifitas, yaitu interaksi yang bersifat kelompok. Dari hasil riset telah disimpulkan beberapa yang perlu diperhatikan agar kelas terkelola dengan efektif yaitu :
1.        Bila situasi kelas memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal maka fungsi kelompok diminimalkan.
2.        Manajemen kelas harus memberi fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan kerjasama.
3.        Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memberi efek kepada hubungan dan kondisi belajar.
4.        Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan ketegangan dan perasaannya yang tertekan
5.        Perlu diciptakan persahabatan dan kepercayaaan yang kuat antar sesama siswa
Keharmonisan hubungan guru dan siswa mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru yang apatis terhadap siswa membuat siswa menjauhinya. Siswa lebih banyak menolak kehadiran guru itu. Rasa benci yang tertanam di dalam diri siswa menyebabkan bahan pelajaran sukar diterima dengan baik. Kecendrungan sikap siswa yang negatif lebih dominan. Sifat kemunafikan ini menciptakan jurang pemisah antara guru dan siswa.
Lain halnya dengan guru yang selalau memperhatikan siswa, selalu terbuka, selalu tanggap terhadap keluhan siswa, selalu bersedia mendengarkan saran dan kritikan dari siswa, dan sebagainya, adalah guru yang disenangi oleh siswa. Siswa rindu akan kehadirannya, siswa senang mendengarkan nasihatnya, siswa ,erasa aman di sisinya, dan siswa merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari diri guru tersebut. Itulah fiur seorang guru yang baik. Figur guru yang demikian biasanya jarang menemui kesulitan dalam mengelola kelas.
Berikut ada beberapa cara mengajar kreatif dan efektif bagi seorang guru, diantaranya :
1.      Mengusahakan iklim di dalam kelas yang dapat menggugah kreativitas siswa
2.      Menghargai keunikan pribadi dan potensi setiap siswa dan tidak perlu selalu menuntut dilakukannya hal-hal yang sama
3.      Pada waktu tertentu siswa diberi kebebasan untuk melakukan atau membuat sesuatu yang disenangi oleh siswa.
Menurut Spalding dalam studinya terhadap interaksi guru dan siswa dalam kelas, ada 2 cara mengajar yang cenderung menghilangkan fleksibelitas dan originalitas pada siswa yaitu:
a.              Membentuk
Dalam hal ini guru menciptakan kondisi yang terstruktur dengan mengawasi hal-hal yang bersifat memalukan, tertawaan/ejekan, atau memberi peringatan.
b.             Merespon
Guru cenderung merespon kualitas sosial-emosional dari siswa, daripada performansi kognitifnya. Ciri-cirinya tindakan guru yang membebaskan siswa, namun kurang perhatian terhadap prestasi dan perfomansi siswa. Kuncinya adalah kebebasan saja tidak cukup, guru harus memperhatikan bahwa teman-teman di kelas dari siswa yang kreatif mungkin tidak toleran dengan cara berfikir divergen. Mereka bahkan akan menganggap siswa yang kreatif sebagai orang yang memiliki ide yang gila.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS