RSS

ALLAH MEMANGGIL KITA HANYA 3 KALI SAJA SEUMUR HIDUP

 
ALLAH MEMANGGIL KITA HANYA 3 KALI SAJA SEUMUR HIDUP

1). Panggilan pertama adalah Adzan,

'Itu adalah panggilan Allah yang pertama.
Panggilan ini sangat jelas terdengar di
telinga kita, sangat kuat terdengar. Ketika
kita sholat, sesungguhnya kita menjawab
panggilan Allah. Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita. Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas.
Allah tidak marah seketika. Dia masih
memberikan rahmat Nya, masih memberikan kebahagiaan bagi umat Nya, baik umat Nya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umat Nya ketika hari Kiamat nanti'.

2). Panggilan yang kedua adalah
Panggilan Umrah/Haji ..

Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda
dengan hamba yang lain. Jalannya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakan dan
terkabul. Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan
'Labaik Allahuma Labaik/Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab
panggilan Allah yang ke dua. Saat itu kita
merasa bahagia, karena panggilan Allah
sudah kita jawab, meskipun panggilan itu
halus sekali.

3). Dan panggilan ke-3',
' Adalah KEMATIAN.

Panggilan yang kita jawab dengan amal kita. Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan
gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu , manfaatkan waktumu sebaik-baiknya...
SubhanALLAH...

Semoga kita semua mendapat Kemurahan diampuni segala dosa kita Oleh Allah, diangkat derajatnya, dikabulkan segala hajatnya dan mendapatkan pasangan yang sakinah serta anak yang sholeh/sholeha hingga bisa masuk surga melalui pintu mana saja yang dikehendaki. Aamiin ya Rabbal'alamiin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 KESALAHAN SAAT SARAPAN

 
5 KESALAHAN SAAT SARAPAN

Sejak lama dipercaya bahwa sarapan adalah waktu makan yang utama. Hal ini memang benar adanya. Selama tidur, Anda tak memakan apapun sementara tubuh, terutama otak tetap bekerja dan tidak ikut tidur. Karena itu, di pagi hari tubuh Anda membutuhkan energi melalui makanan yang dikonsumsi.

Meski begitu, jangan sembarangan makan apapun saat sarapan. Konsumsi makanan yang menyehatkan dan kaya protein. Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan orang saat sarapan, seperti dilansir oleh Mag for Women.

1. Melewatkan sarapan
Melewatkan sarapan adalah kesalahan pertama yang banyak dilakukan orang dan sebaiknya dihindari. Tubuh membutuhkan energi di pagi hari dan ini harus didapatkan melalui sarapan. Jika Anda tak punya banyak waktu di pagi hari, siapkan sarapan pada malam sebelumnya.

2. Makan terlalu banyak
Melewatkan sarapan adalah kesalahan, begitu juga dengan makan terlalu banyak saat sarapan. Makan makanan yang menyehatkan lebih penting daripada makan banyak. Karena makan terlalu banyak saat sarapan akan membuat Anda cepat ngantuk dan menjadi tak bersemangat.

3. Menu sarapan tidak bervariasi
Makan makanan yang sama setiap hari memang mudah dan nyaman untuk Anda, namun Anda sebaiknya tidak makan makanan yang sama setiap pagi, seperti sereal saja atau lainnya. Anda akan kekurangan nutrisi. Cobalah untuk melakukan variasi dengan menu sarapan Anda. Pastikan juga konsumsi makanan bergizi.

4. Terburu-buru
Terlalu terburu-buru saat sarapan akan membuat Anda tersedak. Selain itu,e mendorong makanan dengan jus atau air hanya akan memperlambat proses pencernaan. Jangan terburu-buru saat sarapan. Konsumsi dan kunyah makanan dengan perlahan.

5. Makan di jalan
Banyak orang yang bangun terlambat dan akhirnya membeli makanan mereka di jalan atau makan seadanya dengan membeli roti dan lainnya. Selain ini bisa mengganggu konsentrasi menyetir Anda jika makan sambil mengemudi, selain itu, Anda juga sudah kehilangan energi ketika makan sambil berjalan atau melakukan aktivitas lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KEUTAMAAN WUDHU


KEUTAMAAN WUDHU

Diantara keutamaan wudhu adalah sebagai berikut: 

Kecintaan Allah, sebagaimana firman-Nya, artinya, 
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. 2:222) 

1. Dosa Berguguran Bersama air wudhu 
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya, 
"Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, maka tatkala ia membasuh wajahnya keluarlah dari wajahnya seluruh dosa yang dilakukan matanya bersamaan dengan air itu atau dengan tetesan terakhirnya. Apabila dia membasuh dua tangannya maka akan keluar seluruh dosa yang dilakukan tangannya bersamaan dengan air itu atau tetesan air yang terakhir. Apabila dia membasuh dua kakinya maka keluarlah seluruh dosa yang telah dilangkahkan oleh kakinya bersama air atau tetesannya yang terakhir sehingga dia selesai wudhu dalam keadaan bersih dari dosa-dosa." (HR. Muslim) 

2. Anggota Wudhu bercahaya di Hari Kiamat 
Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin (wajahnya bercahaya dan badannya bersinar) karena bekas wudhu, maka barang siapa mampu untuk memanjangkan ghurrah hendaklah melakukannya." (HR al Bukhari dan Muslim). 

3. Dosa Terhapus dan Derajat Terangkat 
Abu Hurairah Radhiallaahu anhu berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat beberapa derajat?" Para sahabat menjawab, Tentu wahai Rasulullah. Nabi bersabada, "Menyempurnakan wudhu' dalam keadaan tidak disukai (spt cuaca sangat dingin red), memperbanyak langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah shalat, dan itulah ribath, itulah ribath.' (HR Muslim) 
Yang dimaksud ar-ribath (ikatan) adalah karena amalan amalan itu mengikat yang bersangkutan dari berbagai kemaksiatan dan dosa. Sebagian lagi ada yang mengatakan bahwa selalu ingat tali yang melingkar dileher musuh, karena ingin mendapat kan syahid dan ampunan Allah. Wallahu a'lam. 

4. Dosa Terampuni dan Masuk Surga 
Utsman bin Affan ra, dia berwudhu lalu berkata, "Aku melihat Rasulullah saw berwudhu seperti wudhuku ini lalu bersabda, "Barang siapa berwudhu seperti wudhuku ini lalu shalat dua rakaat tanpa berbicara sesuatu terhadap diri sendiri dalam dua rakaat itu maka akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR Muslim) 
Uqbah bin 'Amir Radhiallaahu anhu berkata, Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seseorang berwudhu lalu membaguskan wudhunya dan shalat dua rakaa'at, hati dan wajahnya khusyu’ pada dua rakaat itu kecuali wajib baginya Surga." (HR al-Bukhari dan Muslim)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KETERAMPILAN MENJELASKAN

KETERAMPILAN MENJELASKAN

A.    Pentingnya Keterampilan Menjelaskan
Terdapat beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengenai perlunya keterampilan menjelaskan dikuasai guru dengan baik yaitu sebagai berikut:
a.       Tidak semua siswa dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku atau sumber lainnya. Untuk mengulangi hal tersebut guru membantu mereka dengan menjelaskan hal-hal tertentu.
b.      Penjelasan yang diberikan oleh guru kadang-kadang “tidak jelas”bagi siswa, tetapi hanya jelas bagi guru sendiri. Hal ini sering tercermin dalam ucapan guru:”sudah jelas bukan”. Dalam hal ini kemampuan mengenal tingkat pemahaman siswa amat penting dalam menyajikan suatu penjelasan.
c.       Seperti telah dikatakan di atas, guru cendrung lebih mendominasi kelas, dan sebagian besar kegiatan guru adalah memberikan informasi lisan atau menjelaskan. Maka amatlah penting meningkatkan efektifitas pembicaraan tersebut agar benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa.
d.      Kurangnya sumber yang tersedia yang dimanfaatkan siswa dalam proses belajar. Guru perlu membantu siswa dengan cara pemberian informasi lisan berupa penjelasan yang cocok dengan materi yang diperlukan.
B.     Pentingnya Keterampilan Menjelaskan
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali mendengar ungkapan atau kalimat sebagai berikut; “saya menjelaskan kepada kawan-kawan tentang tamasya ke pulau Bali. Bagaiman keindahan alamnya, keramah tamahan penduduknya, adat istiadat dan kebudayaannya, serta tari-tariannya yang terkenal ”
Pada suatu ketika orang itu berkata lagi; “saya menjelaskan kepada murid saya, mengapa pesawat terbang yang beratnya ber ton-ton itu dapat terbang di udara dan tidak jatuh ke bawah”.
Istilah menjelaskan pada kedua keadaan yang tersebut digunakan pada dua keadaan yang agak berbeda. Pada keadaan yang pertama yang dimaksudkan adalah membuat suatu gambaran tentang suatu keadaan atau peristiwa, sementara pada keadaan yang kedua digunakan untuk menghubungkan sebab-sebab peristiwa alam yang jika diberikan pada saat lain dengan kondisi yang sama akan berlaku juga untuk benda lain.
Pada kedua contoh di atas digunakan istilah menjelaskan. Padahal pada contoh pertama menjelaskan berarti menceritakan, sedangkan pada contoh kedua menjelaskan berarti mengorganisasikan isi pelajaran dalam urutan yang terencana sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan
Dengan kata lain suatu penjelasan adalah penyajian informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, misalnya antara sebab dan akibat, atau antara yang diketahui dengan yang belum diketahui, atau antara hukum (dalil, defenisi) yang berlaku umum dengan bukti/contoh sehari-hari
Memberikan penjelasan adalah salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan seorang guru. Interaksi di dalam kelas cendrung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan, baik oleh guri sendiri, oleh guru dan siswa, maupun antara siswa dan siswa.
Diantara ketiga pola interaksi itu, biasanya guru cendrung lebih mendominasi pembacaraan. Lebih jauh lagi, sebagian besar pembicaraan guru mempunyai pengaruh langsung, misalnya memberikan fakta, ide, pendapat, menegur siswa, memberi alasan  untuk mengambil tindakan, dan sebagainya.
Keterampilan menjelaskan ini terpakai untuk semua mata pelajaran dan tingkat kelas serta segala macam jenis sekolah, hanya saja cara penyampaian dan kualitasnya berbeda
C.    Tujuan Memberikan Penjelasan
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai guru dalam memberikan penjelasan di dalam kelas:
a.       Untuk membimbing siswa memahami dengan jelas jawaban pertanyaan “mengapa”yang mereka ajukan atau yang dikemukakan oleh guru
b.      Menolong siswa mendapatkan dan memahami hukum, dalil dan prinsip umum secara objektif dan bernalar
c.       Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan
d.      Untuk mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalah pengertian mereka
e.       Menolong siswa untuk menghayati dan mendapatkan proses penalaran dan penggunaan bukti dalam penyelesaian keadaan yang meragukan
D.    Prinsip Dalam Memberikan Penjelasan
Dalam memberikan suatu penjelasan, prinsip-prinsip di bawah iniperlu diterapkan. Yaitu :
1.      Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, ataupun di akhir jam pertemuan tergantung pada keperluannya
2.      Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran
3.      Guru dapat memberikan penjelasan bila ada pertanyaan siswa atau pun direncanakan guru sebelumnya
4.      Penjelasan itu materinya harus bermakna bagi siswa
5.      Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa
Penerapan Keterampilan Menjelaskan
A.    Menganalisis dan Merencanakan
Terdapat dua hal yang perlu dianalisis dan direncanakan secara baik sebelum menerapkan keterampilan mengajar yaitu :
1.      Unsur Isi Pesan (Materi)
Hal yang perlu dianalisis dan direncanakan yaitu :
a.       Menganalisis masalah secara keseluruhan
Dalam hal ini termasuk mengidentifikasi unsur-unsur apa yang akan dihubungkan (dikaitkan) dalam penjelasan itu. Misalnya pesawat terbang dapat terbang karena adanya unsur-unsur sayap khusus dan angin yang dapat dilihat keterkaitannya.
b.      Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang dikaitkan itu, misalnya unsur yang satu berbeda atau bertentangan dengan yang lain. Contoh, kecepatan angin yang berbeda pada bagian atas dan bawah sayap pesawat terbang menyebabkan pesawat dapat terangkat naik.
c.       Menggunakan hukum, rumus atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dalam hal ini juga termasuk kemungkinan penerapan hukum tadi dalam peristiwa lain, misalnya prinsip sayap pesawat terbang dapat dipakai dalam mendesain mobil balap atau kapal hydrofoils.
2.      Unsur Penerima Pesan (Siswa)
Merencanakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima pesan, kepada siapa penjelasan itu hendak disajikan agar dapat dipahami dengan baik.
Siswa yang akan diberi penjelasan sangat penting bagi seorang guru, karena berhasil atau tidaknya penjelasan tersebut sangat tergantung kepada kesiapan siswa yang mendengarnya.
Kesiapan siswa memahami suatu penjelasan guru berkaitan dengan usia,  jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, dan lingkungan belajar. Oleh sebab itu, dalam merencanakan suatu penjelasan harus selalu terbayang perbedaan-perbedaan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada tiga pertanyaan yang harus membimbing seorang guru untuk merencanakan suatu penjelasan, yaitu :
a.       Apakah penjelasan itu cukup relavan dengan pertanyaan yang diajukan siswa, atau dengan situasi yang kelihatannya membingungkan mereka.
b.      Apakah penjelasan itu memadai, yakni mudah diserap siswa melalui apa yang telah diketahuinya.
c.       Apakah penjelasan itu cocok dengan pengetahuan anak pada waktu itu. Misalnya, siswa yang berada pada tingkat “operasional konkrit” dengan pemakaian istilah yang masih terbatas dan kalimat yang panjang masih sukar ditangkap, penggunaan contoh harus lebih baik, dan hendaknya hal ini menjadi perhatian utama dalam merencanakan penjelasan.
B.     Menyajikan Suatu Penjelasan
Suatu perencanaan yang baik tidak akan berhasil bila penyajiannya kepada pendengar tidak baik pula. Pelaksanaan atau penyajian dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan sub komponen di bawah ini.
1.      Kejelasan
Kejelasan dalam memberikan suatu penjelasan dapat dicapai dengan berbagai cara. Bahasa yang diucapkan harus jelas kata-katanya, ungkapan maupun volume suara. Pembicaraan dilakukan dengan lancar, dengan menghindari kata-kata yang tidak perlu, seperti “ee”, “aa”, “mm”, “eh” dan sebagainya.
Di samping memperhatikan bahasa yang baik tata kalimatnya, jelas ucapannya, dan kejelasan defenisi, istilah baru dan asing, guru juga hendaknya menggunakan waktu diam sejenak, untuk melihat apakah yang dijelaskan telah dimengerti oleh siswa sebelum dilanjutkan dengan penjelasan lain, atau mengajukan pertanyaan.
2.      Penggunaan Contoh dan Ilustrasi
Pemahaman siswa terhadap konsep baru atau konsep yang sulit, dapat ditingkatkan dengan pengetahuan atau situasi yang telah diketahui siswa sebelumnya. Sedapat mungkin contoh yang digunakan adalah contoh yang jelas, nyata, ada hubungannya dengan benda-benda yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Membuat variasi yang tepat dalam memberikan contoh-contoh ataupun meminta contoh yang beragam dari murid akan membuat lebih menarik dan efisien.
Pola pemberian contoh dengan mengaitkannya dengan generalisasi (dalil) biasanya menjadikan penjelasan yang efektif. Salah satu contoh pola ini yang sangat dianjurkan untuk digunakan adalah dalil-dalil, yakni dimulai dengan suatu pernyataan singkat atau generalisasi diikuti dengan contoh-contoh pernyataan tadi, dan disimpulkan dengan mengulang pernyataan pertama.
Pada umumya ada dua pola yang mempunyai efektivitas tinggi dalam menghubungkan contoh dan dalil ini, yaitu :
a.       Pola induktif, yang memberikan contoh-contoh terlebih dahulu dan akhirnya dari contoh-contoh tersebut ditarik kesimpulan umum atau dalil (rumus)
b.      Pola deduktif, yang menggunakan contoh-contoh untuk memperjelas atau memperinci lebih dalam satu hukum atau generalisasi yang telah diberikan lebih dahulu.
Pola yang akan dipakai akan sangat tergantung kepada jenis bidang studi, usia siswa, dan latar belakang pengetahuan siswa tentang pelajaran tersebut.
3.      Pemberian Tekanan
Dalam suatu penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa kepada masalah pokok dan cara pemecahannya, serta mengurangi informasi yang tidak begitu penting. Dengan kata lain, untuk memudahkan belajar pusatkan perhatian kepada hal-hal yang mendasar dari masalah yang dibicarakan, dan pada saat yang sama, kurangi pembicaraan yang kurang penting. Keterampilan memberikan penekanan ini dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu :
a.       Mengadakan variasi dalam gaya mengajar guru
Yang paling banyak dilakukan adalah memberikan tekanan pada suara guru ketika mengucapkan butir-butir yang dianggap penting. Selain itu, juga perlu ada perubahan dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, ada suara bergetar, sedih dan ada pula suara gembira. Begitu pula kecepatan suara dapat divariasikan untuk memberikan tekanan. Variasi lain dari gaya mengajar guru adalah mimik dan gerak-gerik badan yang dapat pula digunakan untuk memberikan penekanan.
b.      Membuat struktur sajian
Membuat struktur sajian, yaitu memberikan informasi yang menunjukkan alat atau tujuan utama sajian. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara :
1.      Dengan memberikan ikhtisar dan pengulangan
2.      Dengan memparafrase (mengatakan dengan kalimat lain) jawaban siswa
3.      Memberikan tanda (isyarat) lisan, seperti “pertama”, “kedua” dan sebagainya
4.      Balikan
 Dalam menyajikan penjelasan, guru hendaknya memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman ataupun keraguannya (ketidakmengertiannya) ketika penjelasan itu berlangsung. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawabnya, atau dengan memperhatikan tingkah laku dan mimik mereka selama penjelasan itu disajikan.
Berdasarkan balikan itu guru perlu melakukan penyesuaian dalam penyajiannya, misalnya kecepatannya, memberikan contoh tambahan atau penggunaannya, atau mengulangi kembali hal-hal yang penting.
C.    Mengukur Keterampilan Menjelaskan Guru
Cara guru untuk mendapatkan umpan balik tentang keterampilan menjelaskan yang sedang ia pelajari yaitu dengan cara memberikan format observasi dan balikan kepada siswa yang berguna untuk memperbaiki secara terus-menerus kemampuan guru dalam menjelaskan keterampilan tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KETERAMPILAN BERTANYA LANJUT

KETERAMPILAN BERTANYA LANJUT

A.    Batasan keterampilan bertanya lanjut
Untuk memahami batasan bertanya lanjut, sebaiknya anda mengingat kembali batasan dari keterampilan bertanya sebagaimana yang telah di paparkan pada kegiatan belajar satu.
Dari materi kegiatan belajar satu, dapat disimpulkan bahwa keterampilan bertanya adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain. Dalam pembagiannya, seperti yang telah disampaikan keterampilan ini dibedakan atas dua bagian, yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut.
Keterampilan bertanya dasar biasanya merupakan pertanyaan pertama dan pembuka. Jadi, merupakan kunci untuk melanjutkan komunikasi selanjutnya, untuk itu nanti anda saat merumuskan harus betul-betul memperhatikan berbagai komponen dasar yang dianggap penting dalam penerapannya. Keberhasilan anda berpijak pada berbagai komponen dan kriteria pertanyaan dasar secara baik akan menentukan keberhasilan anda dalam bertanya pada pihak lain.
Bagaimanakah dengan bertanya lanjut ? Keterampilan bertanya lanjut adalah merupakan lanjutan dari pada keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berfikir, memperbesar partisipasi, dan mendorong lawan bicara agar dapat berinisiatif sendiri. Jika lawan bicara itu adalah siswa, maka keterampilan bertanya lanjutan sangat bantu mengembangkan kemampuan berfikir, serta memotivasi para siswa dalam menyampaikan gagasan dan inisiatif dalam setiap permasalahan yang dibahas di kelas.
B.     Manfaat dan tujuan bertanya lanjut
Hakikat kemanfaatan penggunaan keterampilan bertanya dasar dalam proses belajar mengajar berlaku pula bagi keterampilan bertanya lanjut. Tetapi masih ada kebutuhan yang lebih tinggi sifatnya yang belum dapat dijangkau oleh keterampilan bertanya dasar yaitu usaha-usaha yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengatasi masalah dan berfikir secara tajam, baik secara perorangan maupun bersama-sama.
Oleh karena itu, jika diperjelas kemanfaatan penggunaan keterampilan bertanya lanjut dapat dilakukan secara baik maka akan cukup efektif dalam hal :
1.      Mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisasi, dan menilai informasi yang di dapat.
2.      Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan pertanyaan – pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang lengkap dan relevan.
3.      Mendorong siswa dalam mengembangkan ide-ide dan mengemukakan ide-ide itu kepada anggota kelompoknya secara timbal balik.
4.      Memberi kesempatan kepada semua anggota kelompok memperoleh sukses melebihi yang biasa dicapai, biasanya menemukan ide-ide baru atau hal-hal yang lebih lengkap.
C.    Penggolongan Pertanyaan
Agar para guru dapat mengembangkan pertanyaan lanjut secara baik, sebaliknya ia memahami klasifikasi pertanyaan. Salah satu klasifikasi yang dapat digunakan berdasarkan penggolongan yang mengikuti Taxonomy dari Bloom. Berdasarkan taxonomy tersebut pertanyaan dapat digolongkan kedalam 6 kelompok, yaitu : Ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Secara satu persatu ke-6 pengelompokkan pertanyaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.       Pertanyaan ingatan (Knowledge)
Adalah jenis pertanyaan yang mengharapkan siswa mengenal / mengingat informasi. Siswa tidak diminta untuk memanipulasi informasi, tetapi hanya diminta untuk mengingat informasi tersebut, seperti yang pernah mereka pelajari sebelumnya. Untuk menjawab pertanyaan jenis ini, siswa harus mengingat fakta-fakta, observasi, definisi-definisi yang pernah dipelajarinya.
Kata-kata yang biasa digunakan untuk merumuskan pertanyaan jenis tersebut diantaranya : siapa, apa, dimana, kapan, dan definisi, ingat, kenal.
Sebagai contoh dapat anda perhatikan sebagai berikut :
1.      Apa nama ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ?
2.      Siapakah nama kepala dinas pendidikan provinsi Banten sekarang ?
3.      Dimana terdapat tambang batubara di Indonesia ?
4.      Kapan terjadinya perang dunia ke -2 ?
Lalu apakah manfaat dan kelemahan dari jenis ini ? terdapat beberapa manfaat dari pertanyaan ingatan, diantaranya :
1.      Kategori ingatan atau pengetahuan masih diperlukan oleh tingkat berfikir lebih tinggi. Guru tidak bisa menyuruh siswa untuk memikirkan jenjang yang lebih tinggi jika siswa kurang informasi dasar.
2.      Pertanyaan ingatan masih bisa dikembangkan bukan hanya sekedar untuk mengingat fakta, tetapi dapat diarahkan untuk mengingat konsep-konsep yang lebih luas, generalisasi yang didiskusikan sebelumnya, definisi-definisi, metode-metode, pendekatan pemecahan masalah dan kriteria evaluasi.
3.      Secara umum, masyarakat disekitar kita juga masih menghendaki banyak hal yang harus diingat.
Disamping manfaat tersebut masih terdapat beberapa kelemahan dari jenis pertanyaan ini, diantaranya :
1.      Ingatan fakta-fakta saja masih belum berarti.
2.      Ingatan fakta-fakta yang dibangun dengan pertanyaan faktual, mudah, dan cepat dilupakan.
3.      Pengertian ingatan biasanya hanya mengukur pengertian-pengertian yang dangkal.
b.      Pertanyaan pemahaman (Comprehession)
Pertanyaan yang diarahkan untuk membuktikan siswa telah mempunyai pengertian yang cukup untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui secara mental. Dalam menjawab pertanyaan ini harus mampu memilih fakta-fakta yang cocok, sehingga dalam menyampaikan jawaban harus berfikir lebih dari sekedar mengingat kembali informasi-informasi. Penjawab harus benar-benar mengerti materi yang diketahuinya dengan demikian jawabannya dapat membuat deskripsi.
c.       Pertanyaan Penerapan (Application)
Sebenarnya belum cukup jika siswa hanya dapat mengingat informasi atau menjelaskan dan menginterprestasikan hal-hal yang telah mereka ingat.
d.      Pertanyaan analisis
Pertanyaan ini menghendaki siswa untuk berfikir secara kritis dan mendalam.
e.       Pertanyaan Sintesis
Adalah pertanyaan tingkat tinggi yang meminta siswa menampilkan pikiran yang original dan kreatif.

f.       Pertanyaan evaluasi
Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan evaluasi diantaranya putusan, argumentasi, memutuskan, dan mengevaluasi.
D.    Prinsip dalam penggunaan pertanyaan lanjut
Penggunaan keterampilan bertanya lanjut dalam proses belajar mengajar mungkin tercapai jika keterampilan bertanya lanjut itu dilakukan dengan memperlihatkan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip itu meliputi :
1.      Kehangatan dan keantusiasan, menghindari kebiasaan mengulangi pertanyaan sendiri, mengulangi jawaban siswa, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan ganda, dan pertanyaan yang memancing jawaban serentak.
2.      Pemberian waktu berfikir yang lebih lama dibanding dengan waktu yang sediakan bagi keterampilan bertanya dasar agar siswa mendapat pertanyaan yang lebih baik.
3.      Guru hendaknya menyiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan selama jam pelajaran.
4.      Menilai pertanyaan pokok sesudah pelajaran
E.     Komponen-Komponen Keterampilan bertanya Lanjut
Keterampilan bertanya lanjut dibentuk atas landasan penguasaan komponen bertanya dasar. Karena itu semua, komponen bertanya dasar yaitu : pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindahan giliran, penyebaran, pemberian waktu berfikir.
Adapun komponen-komponen bertanya lanjut adalah :
a.       Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan.
b.      Pengaturan urutan pertanyaan.
c.       Penggunaan pertanyaan pelacak.
d.      Peningkatan terjadinya interaksi.
F.     Mengukur Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Keterampilan Bertanya Lanjut
Berdasarkan uraian diatas yang cukup penting adalah bagaimana kita mengetahui kemampuan calon guru / para guru dalam pengasaan keterampilan bertanya lanjut.
Terdapat beberapa cara, diantara berbagai cara yang cukup tepat adalah dengan melakukan pengamatan atau observasi serta berbagai umpan balik, terutama dari para siswa yang diajarnya.
                      Dibawah ini anda dapat mempelajari hal-hal apa yang sebaiknya dimasukkan untuk                      mengamati. Agar lebih mudah di identifikasi, disajikan dalam bentuk format yang cukup sederhan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KETERAMPILAN BERTANYA DASAR

KETERAMPILAN BERTANYA DASAR

A.    Batasan keterampilan bertanya
Bertanya menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata “tanya”, yang berarti permintaan keterangan (penjelasan, dsb), sedangkan kata “bertanya” memliki pengertian meminta keterangan (penjelasan, dsb).
Sedangkan kata “terampil”, memiliki pengertian : cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu, dan cekatan. Dan kata “keterampilan” berarti : kecakapan untuk menyelesaikan tugas atau kesanggupan seseorang untuk menggunakan teknik bertanya secara baik.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan keterampilan bertanya adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain. Adapun orang lain yang dimaksudkan adalah si lawan bicara atau teman berkomunikasi.
Wujud dari seseorang yang terampil dalam mengembangkan suatu pertanyaan adalah akan melahirkan pertanyaan – pertanyaan yang cukup baik, sehingga dapat menggali dan mendapatkan jawaban yang lebih memuaskan. Sedangkan pertanyaan adalah alat untuk mendapatkan jawaban atau respon dari seseorang. Penjelasan itu menunjukkan betapa pentingnya sebuah rumusan pertanyaan karena merupakan kunci untuk mendapatkan respon yang sesuai harapan dari orang lain.
Selanjutnya, dalam pengembangannya keterampilan bertanya dibedakan menjadi dua bagian, yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut. Keberhasilan pada berbagai komponen dan kriteria rumusan pertanyaan dasar secara baik akan menentukan keberhasilan dalam bertanya kepada pihak lain. Keterampilan bertanya lanjut adalah lanjutan dari keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berfikir, memperbesar partisipasi dan mendorong lawan bicara agar dapat berinisiatif sendiri. Jika lawan bicara adalah siswa, maka keterampilan bertanya lanjut akan sangat membantu mengembangkan kemampuan berpikir, serta memotivasi para siswa dalam menyampaikan gagasan dan inisiatif dalam setiap permasalahan yang dibahas di kelas.
Berdasarkan uraian diatas, maka betapa pentingnya bagi para guru menguasai keterampilan bertanya, baik keterampilan bertanya dasar maupun bertanya lanjut. Keberhasilan menguasainya akan menentukan keberhasilan belajar anak dan mengajar para guru.

B.     Mengapa Keterampilan Bertanya Perlu Dimiliki Guru
Ada beberapa hal yang menjadi alasan pentingnya keterampilan bertanya dimiliki oleh seorang guru, diantaranya :
1.      Berakarnya kebiasaan mengajar dengan metode ceramah, yang cenderung menempatkan guru sebagai sumber informasi dan siswa sebagai penerima informasi yang pasif.
2.      Latar belakang kehidupan anak dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang kurang biasa mengajukan pertanyaan dan mengeluarkan pendapat.
3.      Penggalakkan penerapan gagasan. Cara belajar siswa aktif sekarang ini, yang menuntut siswa lebih banyak terlibat secara mental dalam proses belajar mengajar, seperti bertanya, berusaha menemukan jawaban – jawaban masalah yang dihadapi.
4.      Pandangan yang salah mengenai tujuan pertanyaan yang mengatakan bahwa pertanyaan hanya dipakai untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.

C.    Tujuan, Tipe, dan Syarat Pertanyaan
a.       Tujuan Bertanya
Secara umum bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai hal yang belum diketahui oleh si penanya.Sedangkan dalam proses pembelajaran, tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru adalah agar siswa belajar memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir.
Sedangkan secara khusus, tujuan yang dapat dicapai atas pertanyaan yang diajukan kepada siswa, yaitu :
1.      Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
2.      Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
3.      Mendiagnosis kesulitan – kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
4.      Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
5.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
6.      Mendorong siswa mengemukakan pandangannya dalam diskusi.
7.      Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
b.      Tipe Pertanyaan
Tipe atau bentuk pertanyaan sangat beragam. Setidaknya terdapat enam tipe pertanyaan yang dianggap baik dan dapat dikemukakan kepada para siswa pada saat guru sedang melaksanakan PBM. Keenam tipe tersebut adalah :
1.      Pertanyaan yang menuntut tentang fakta – fakta.
2.      Pertanyaan yang menuntut perbandingan – perbandingan.
3.      Pertanyaan yang menuntut analisa terhadap sesuatu.
4.      Pertanyaan yang menuntut pengiraan atau judgment.
5.      Pertanyaan yang menuntut pengorganisasian pengertian atau pengetahuan.
6.      Pertanyaan yang tidak perlu dikemukakan jawabannya.
c.       Syarat Pertanyaan Yang Baik
Terdapat sejumlah syarat yang perlu diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan, yaitu :
1.      Pertanyaan harus dikalimatkan dengan kalimat yang mudah ditangkap oleh para pelajar. Hal ini berarti bahasanya harus mudah dimengerti dan kalimatnya disusun dengan baik.
2.      Pertanyaan diajukan secara klasikal, berikan waktu untuk berpikir / mengingat / menganalisa, kemudian ditunjuk salah seorang siswa untuk menjawab atau memilih salah seorang yang mengacungkan tangan.
3.      Urutan menjawab janganlah tetap atau alpabetis atau dari muka belakang dan sebaliknya.
4.      Berikan giliran yang merata kepada para pelajar ( jangan pilih kasih ).
5.      Kemukakan pertanyaan dengan nada yang enak didengar dan muka yang ramah.



D.    Komponen – Komponen Keterampilan Bertanya Dasar
Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen. Komponen – komponen yang dimaksud adalah :
a.       Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat.
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat, dengan menggunakan kata – kata yang mudah dipahami siswa. Susunan kata – kata perlu disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa.
b.      Pemberian Acuan
Sebelum mengajukan pertanyaan, guru perlu memberikan acuan berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa. Pemberian acuan ini memungkinkan siswa memakai serta mengolah informasi itu untuk menemukan jawaban pertanyaan dan menolong siswa tetap mengarahkan pikirannya pada permulaaan pelajaran atau sewaktu pelajaran berlangsung.
c.       Pemusatan
Pertanyaan dapat dibedakan atas dua macam berdasarkan batas lingkupnya, yaitu pertanyaan luas dan pertanyaan sempit. Pemakaiannya tergantung pada tujuan pertanyaan dan pokok dalam diskusi yang hendak ditanyakan.
d.      Pemindahan Giliran
Kadang – kadang satu pertanyaan, terutama pertanyaan yang luas perlu dijawab oleh lebih dari seorang siswa, karena sering kali jawaban siswa belum benar atau belum memadai. Untuk itu guru dapat menggunakan teknik pemindahan giliran.
e.       Penyebaran
Untuk melibatkan siswa sebanyak – banyaknya didalam pelajaran, guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Perlu dipahami beda antara komponen penyebaran pertanyaan dengan pemindahan giliran. Pada pemindahan, pertanyaan yang sama, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda disebarkan giliranmenjawabnya kepada siswa yang berbeda pula.



f.       Pemberian waktu berpikir
Sesudah mengajukan satu pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir, sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.
g.      Pemberian tuntunan
Ada tiga cara yang dapat dipakai guru dalam memberikan tuntunan ini, yaitu :
1.      Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan itu dengan cara yang lebih sederhana.
2.      Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang jawabannya dapat dipakai menuntun siswa menemukan jawaban semula.
3.      Mengulangi penjelasan – penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan pertanyaan itu.
E.     Penerapan Dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respon siswa sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir, dimasukkan dalam golongan pertanyaan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian guru waktu menggunakan keterampilan bertanya dalam PBM, diantaranya :
1.      Kehangatan dan Keantusiasan
2.      Kebiasaan – kebiasaan yang perlu dihindari
a.       Mengulangi pertanyaan sendiri
b.      Mengulangi jawaban siswa
c.       Menjawab pertanyaan sendiri
d.      Pertanyaan yang memancing jawaban serentak
e.       Pertanyaan ganda
f.       Menentukan siswa tertentu untuk menjawab, sebelum mengajukan pertanyaan.
F.     Mengungkap Keterampilan Bertanya

Berdasarkan semua uraian di atas, yang cukup penting diajukan adalah bagaimanakah kita mengetahui kemampuan calon guru atau para guru dalam penguasaan keterampilan bertanya dasar. Terdapat beberapa cara, diantara cara  yang cukup tepat adalah melalui pengamatan atau observasi serta berbagai umpan balik, terutama dari para siswa yang diajarnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS