RSS

KETERAMPILAN BERTANYA DASAR

KETERAMPILAN BERTANYA DASAR

A.    Batasan keterampilan bertanya
Bertanya menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata “tanya”, yang berarti permintaan keterangan (penjelasan, dsb), sedangkan kata “bertanya” memliki pengertian meminta keterangan (penjelasan, dsb).
Sedangkan kata “terampil”, memiliki pengertian : cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu, dan cekatan. Dan kata “keterampilan” berarti : kecakapan untuk menyelesaikan tugas atau kesanggupan seseorang untuk menggunakan teknik bertanya secara baik.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan keterampilan bertanya adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain. Adapun orang lain yang dimaksudkan adalah si lawan bicara atau teman berkomunikasi.
Wujud dari seseorang yang terampil dalam mengembangkan suatu pertanyaan adalah akan melahirkan pertanyaan – pertanyaan yang cukup baik, sehingga dapat menggali dan mendapatkan jawaban yang lebih memuaskan. Sedangkan pertanyaan adalah alat untuk mendapatkan jawaban atau respon dari seseorang. Penjelasan itu menunjukkan betapa pentingnya sebuah rumusan pertanyaan karena merupakan kunci untuk mendapatkan respon yang sesuai harapan dari orang lain.
Selanjutnya, dalam pengembangannya keterampilan bertanya dibedakan menjadi dua bagian, yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut. Keberhasilan pada berbagai komponen dan kriteria rumusan pertanyaan dasar secara baik akan menentukan keberhasilan dalam bertanya kepada pihak lain. Keterampilan bertanya lanjut adalah lanjutan dari keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berfikir, memperbesar partisipasi dan mendorong lawan bicara agar dapat berinisiatif sendiri. Jika lawan bicara adalah siswa, maka keterampilan bertanya lanjut akan sangat membantu mengembangkan kemampuan berpikir, serta memotivasi para siswa dalam menyampaikan gagasan dan inisiatif dalam setiap permasalahan yang dibahas di kelas.
Berdasarkan uraian diatas, maka betapa pentingnya bagi para guru menguasai keterampilan bertanya, baik keterampilan bertanya dasar maupun bertanya lanjut. Keberhasilan menguasainya akan menentukan keberhasilan belajar anak dan mengajar para guru.

B.     Mengapa Keterampilan Bertanya Perlu Dimiliki Guru
Ada beberapa hal yang menjadi alasan pentingnya keterampilan bertanya dimiliki oleh seorang guru, diantaranya :
1.      Berakarnya kebiasaan mengajar dengan metode ceramah, yang cenderung menempatkan guru sebagai sumber informasi dan siswa sebagai penerima informasi yang pasif.
2.      Latar belakang kehidupan anak dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang kurang biasa mengajukan pertanyaan dan mengeluarkan pendapat.
3.      Penggalakkan penerapan gagasan. Cara belajar siswa aktif sekarang ini, yang menuntut siswa lebih banyak terlibat secara mental dalam proses belajar mengajar, seperti bertanya, berusaha menemukan jawaban – jawaban masalah yang dihadapi.
4.      Pandangan yang salah mengenai tujuan pertanyaan yang mengatakan bahwa pertanyaan hanya dipakai untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.

C.    Tujuan, Tipe, dan Syarat Pertanyaan
a.       Tujuan Bertanya
Secara umum bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai hal yang belum diketahui oleh si penanya.Sedangkan dalam proses pembelajaran, tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru adalah agar siswa belajar memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir.
Sedangkan secara khusus, tujuan yang dapat dicapai atas pertanyaan yang diajukan kepada siswa, yaitu :
1.      Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
2.      Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
3.      Mendiagnosis kesulitan – kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
4.      Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
5.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
6.      Mendorong siswa mengemukakan pandangannya dalam diskusi.
7.      Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
b.      Tipe Pertanyaan
Tipe atau bentuk pertanyaan sangat beragam. Setidaknya terdapat enam tipe pertanyaan yang dianggap baik dan dapat dikemukakan kepada para siswa pada saat guru sedang melaksanakan PBM. Keenam tipe tersebut adalah :
1.      Pertanyaan yang menuntut tentang fakta – fakta.
2.      Pertanyaan yang menuntut perbandingan – perbandingan.
3.      Pertanyaan yang menuntut analisa terhadap sesuatu.
4.      Pertanyaan yang menuntut pengiraan atau judgment.
5.      Pertanyaan yang menuntut pengorganisasian pengertian atau pengetahuan.
6.      Pertanyaan yang tidak perlu dikemukakan jawabannya.
c.       Syarat Pertanyaan Yang Baik
Terdapat sejumlah syarat yang perlu diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan, yaitu :
1.      Pertanyaan harus dikalimatkan dengan kalimat yang mudah ditangkap oleh para pelajar. Hal ini berarti bahasanya harus mudah dimengerti dan kalimatnya disusun dengan baik.
2.      Pertanyaan diajukan secara klasikal, berikan waktu untuk berpikir / mengingat / menganalisa, kemudian ditunjuk salah seorang siswa untuk menjawab atau memilih salah seorang yang mengacungkan tangan.
3.      Urutan menjawab janganlah tetap atau alpabetis atau dari muka belakang dan sebaliknya.
4.      Berikan giliran yang merata kepada para pelajar ( jangan pilih kasih ).
5.      Kemukakan pertanyaan dengan nada yang enak didengar dan muka yang ramah.



D.    Komponen – Komponen Keterampilan Bertanya Dasar
Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen. Komponen – komponen yang dimaksud adalah :
a.       Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat.
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat, dengan menggunakan kata – kata yang mudah dipahami siswa. Susunan kata – kata perlu disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa.
b.      Pemberian Acuan
Sebelum mengajukan pertanyaan, guru perlu memberikan acuan berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa. Pemberian acuan ini memungkinkan siswa memakai serta mengolah informasi itu untuk menemukan jawaban pertanyaan dan menolong siswa tetap mengarahkan pikirannya pada permulaaan pelajaran atau sewaktu pelajaran berlangsung.
c.       Pemusatan
Pertanyaan dapat dibedakan atas dua macam berdasarkan batas lingkupnya, yaitu pertanyaan luas dan pertanyaan sempit. Pemakaiannya tergantung pada tujuan pertanyaan dan pokok dalam diskusi yang hendak ditanyakan.
d.      Pemindahan Giliran
Kadang – kadang satu pertanyaan, terutama pertanyaan yang luas perlu dijawab oleh lebih dari seorang siswa, karena sering kali jawaban siswa belum benar atau belum memadai. Untuk itu guru dapat menggunakan teknik pemindahan giliran.
e.       Penyebaran
Untuk melibatkan siswa sebanyak – banyaknya didalam pelajaran, guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Perlu dipahami beda antara komponen penyebaran pertanyaan dengan pemindahan giliran. Pada pemindahan, pertanyaan yang sama, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda disebarkan giliranmenjawabnya kepada siswa yang berbeda pula.



f.       Pemberian waktu berpikir
Sesudah mengajukan satu pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir, sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.
g.      Pemberian tuntunan
Ada tiga cara yang dapat dipakai guru dalam memberikan tuntunan ini, yaitu :
1.      Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan itu dengan cara yang lebih sederhana.
2.      Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang jawabannya dapat dipakai menuntun siswa menemukan jawaban semula.
3.      Mengulangi penjelasan – penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan pertanyaan itu.
E.     Penerapan Dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respon siswa sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir, dimasukkan dalam golongan pertanyaan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian guru waktu menggunakan keterampilan bertanya dalam PBM, diantaranya :
1.      Kehangatan dan Keantusiasan
2.      Kebiasaan – kebiasaan yang perlu dihindari
a.       Mengulangi pertanyaan sendiri
b.      Mengulangi jawaban siswa
c.       Menjawab pertanyaan sendiri
d.      Pertanyaan yang memancing jawaban serentak
e.       Pertanyaan ganda
f.       Menentukan siswa tertentu untuk menjawab, sebelum mengajukan pertanyaan.
F.     Mengungkap Keterampilan Bertanya

Berdasarkan semua uraian di atas, yang cukup penting diajukan adalah bagaimanakah kita mengetahui kemampuan calon guru atau para guru dalam penguasaan keterampilan bertanya dasar. Terdapat beberapa cara, diantara cara  yang cukup tepat adalah melalui pengamatan atau observasi serta berbagai umpan balik, terutama dari para siswa yang diajarnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

alfian isya rukmana said...

tolong daftar pustakanaya cantumin

Post a Comment